RENCANA
BISNIS
FOTOCOPY
CANON
NAMA
ANGGOTA KELOMPOK:
RIZKI YULI
WIDIANTORO F1C011082
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Judul Program
Pendirian usaha ”HARRY COPY” dalam
rangka memulai usaha mandiri.
1.2
Latar Belakang
Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia
menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan bagi para pelaku usaha dan
masyarakat. Terjadinya kenaikan BBM dan harga dolar menjadikan segala pendukung
kehidupan seperti transportasi, distribusi dan bahan pokok tentu saja ikut naik
dan hal ini menjadi bukti adanya kurang kondusifnya kondisi perekonomian
negara. Dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat semakin terpuruk ketika
harga kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi
terjangkau yang juga tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu
diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga
bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh
perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial
dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi
Pasar berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana tingkat persaingan, daya beli
masyarakat, dan hukum permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang
demikian.
Di desa Gerung Lombok Barat hanya ada beberapa
tempat fotocopian dan harganya masih terbilang mahal yakni Rp.150/lembar.
Sehingga jenis usaha fotocopy merupakan salah satu langkah yang tepat dilakukan
di Gerung. Sebab fotocopy adalah salah
satu kebutuhan sebagian besar siswa, mahasiswa, dosen, karyawan di semua tempat
yang sirkulasi permintaannya dilakukan setiap hari. Daya saing yang dimiliki usaha
fotocopy cukup tinggi sehingga kebutuhan relatif stabil.
BAB II
PERENCANAAN AWAL DAN MANAJEMEN
USAHA
Usaha yang ingin maju dan terus
berkembang memerlukan manajemen dan sistem produksi yang baik dan tangguh,
langkah yang diambil yaitu perencanaan awal, rencana pemasaran, rencana
operasi, rencana SDM, dan rencana keuangan.
2.1
Perencanaan Awal
Adapun langkah-langkah yang diambil
adalah sebagai berikut:
·
Penataan Tempat Usaha
Berdasarkan
tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola melakukan penataan usaha
yang menjadi prioritas utama atas dasar penyesuaian situasi dan kondisi yang
nyata.
·
Penyediaan Sarana dan Prasarana yang
Mendukung
1.
Kertas HVS dengan berbagai ukuran dan
ketebalan.
2.
Penyediaan mesin fotocopy.
3.
Penyediaan tinta mesin fotocopy.
4.
Penyediaan etalase.
5.
Penyediaan meja.
6.
Penyediaan alat-alat untuk menjilid
berupa:
@ Staples besar
@
Staples kecil
@ Cutter
@ Mistar
7.
Sarana dan prasarana penunjang lainnya
yang sesuai dengan kebutuhan.
2.2 Rencana Manajemen Pemasaran
A. Segmentasi,
Targeting dan Positioning
a)
Segmentasi
Yang
menjadi segmen dari usaha foto copy adalah semua segmen pasar (umum).
b)
Targeting
Yang
menjadi target market adalah siswa, mahasiswa, dosen, dan karyawan di Gerung
c)
Positioning
Kami
ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai tempat
fotocopy yang berkualitas dengan harga yang pas.
B. Penawaran
a.
Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha foto copy pada
saat ini memang umum di lingkungan masyarakat. Hal tersebut disebabkan karena
sektor usaha ini sudah dibidik secara serius. Oleh karena itu, agar usaha foto
copy menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai
lebih bagi konsumen dengan cara mendiskon harga dengan ketentuan yang berlaku.
b.
Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha foto
copy pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang
memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan
semakin variatif (lebih banyak produk yang ditawarkan dalam hal ini tidak
dimiliki oleh pesaing) maupun lebih kompetitif (harga yang ditawarkan lebih
murah dari tempat fotocopian yang lain).
C. Program
Pemasaran
a.
Tingkat pelayanan
Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang memuaskan
melalui layanan langsung,pemesanan dan tepat waktu pekerjaan .
b.
Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan
menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari
keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu.
D. Promosi
Promosi merupakan objek vital dalam
bidang pemasaran, karena dalam promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan
kepada konsumen. Tetapi dalam hal pemasaran fotocopy tidak memerlukan promosi
berlebihan karena langsung berhubungan dengan konsumen dan mesin fotocopy.
2.3 Rencana Manajemen Keuangan
Rincian
dana yang diperlukan antara lain:
1.
1 Mesin Fotocopy = Rp 15.000.000,-
2.
Sewa tempat 1 tahun =Rp
10.000.000,-
3.
Kertas HVS 150 Rim X Rp 25.000,- =
Rp 3.750.000,-
4.
Tinta mesin fotocopy 4 kg X Rp 100.000,- = Rp 400.000,-
5.
Etalase =
Rp 500.000,-
6.
Meja dan Kursi = Rp 300.000,-
7.
Alat-alat untuk menjilid:
-
Staples besar = Rp 300.000,-
-
Staples kecil 2 X @Rp 10.000,- = Rp
20,000,-
-
Cutter 2
X @ Rp 10.000,- = Rp 20.000,-
-
Mistar besi 2 X @Rp 5.000,- =
Rp 10.000,-
8.
Perawatan = Rp 500.000,-
9.
Sarana dan prasarana penunjang lainnya = Rp 500.000,-
Jumlah
keseluruhan =
Rp 31.300.000,-
2.4 Rencana Manajemen Sumber Daya
Manusia
·
Jabatan dan uraian tugas
1.
Pemilik
Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai
penaggung jawab opersional
2.
Karyawan
Berperan
sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy sekaligus melayani konsumen
·
Jam Kerja
Toko
foto copy “ CANON “ menggunakan jam kerja hari senin s/d minggu dari jam 07:00
s/d 21:00
-
Pemimpin
Manajer Keuangan
|
Manajer Pemasaran
|
Manajer Operasional
|
Manajer SDM
|
- Jumlah Karyawan dan Sistem Penggajian Per Bulan
1.
Pemilik =
Rp 1.000.000,-
2.
Karyawan =
Rp 500.000,-
Total
Gaji =
Rp 1.500.000,-
Jadi total gaji yang harus
dibayarkan adalah Rp 1.500.000,-
2.5 Rencana Manajemen Operasi
Rencana
Pengoperasian Usaha
a. Proses
operasi usaha
Proses
operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya
penjualan dan pemesanan.
b.
Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan
bahan operasi fotocopy dikelola oleh pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi
yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
c.
Kegiatan perawatan mesin
Mesin
foto copy yang digunakan mempunyai umur ekonomis selama 4 th.Kegiatan perawatan
mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin – mesin yang kami
gunakan. Misalnya perawatan mesin copy, perawatan dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
BAB III
ANALISA
Ø Kelayakan Dengan Analisis SWOT
Bisnis fotocopi sekarang ini jika
kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy
atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan sebab sistem
internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana
sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal
bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasiyang
strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total
pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai. Untuk pengambilan
keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1.
Strength (Kekuatan)
ü Sumber
daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
ü Memiliki
modal yang cukup.
ü Kemampuan
dalam tataran konsep dan praktek.
ü Hasil
fotocopy yang bagus karena mesin baru.
ü Kemampuan
melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan
kebutuhan dan keinginan yang lain.
ü Memiliki
relasi bisnis fotocopy yang banyak.
2.
Weakness (Kelemahan)
ü Pengelola
masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
ü Jam
kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
ü Sulitnya
koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.
3.
Opportunity (Peluang)
ü Kecenderungan
mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
ü Dekat
dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
ü Mampu
mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses
yang
banyak.
4.
Threats (Tantangan)
ü Mengalami
kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase
perintis.
ü Tingginya
biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
ü Belum
memahami karakter konsumen.
A.
Perkiraan
Break Event Point (BEP)
Perkiraan
dihitung melalui rata-rata penghasilan bersih perbulan:
Pendapatan
Rata-rata:
150 X 500 X 125 = Rp 9.375.000,-
Biaya
yang dikeluarkan selama satu bulan:
Tinta : 150 rim X Rp 2.500/rim = Rp 375.000,-
Kertas : 150 rim X Rp 25.000,- = Rp 3.750.000,-
Listrik : Selama 1 bulan = Rp 150.000,-
Tenaga
Kerja =
Rp 1.500.000,-
Total
pengeluaran =
(Rp 5.775.000,-)
-
Laba
bersih = Rp 3.600.000,-
Modal
tetap
1.
1 Mesin Fotocopy = Rp 15.000.000,-
2.
Sewa tempat 1 tahun =Rp
10.000.000,-
3.
Etalase =
Rp 500.000,-
4.
Meja dan Kursi = Rp 300.000,-
5.
Alat-alat untuk menjilid:
-
Staples besar = Rp 300.000,-
-
Staples kecil 2 X @Rp 10.000,- = Rp
20,000,-
-
Cutter 2
X @ Rp 10.000,- = Rp
20.000,-
-
Mistar besi 2 X @Rp 5.000,- =
Rp 10.000,-
6.
Perawatan = Rp 500.000,-
7.
Sarana dan prasarana penunjang lainnya = Rp
500.000,-
Total Rp 27.150.000,-
BEP
= Modal Tetap
Laba bersih
BEP
= Rp 27.150.000,- = 7,54
Rp 3.600.000,-
Jadi
BEP dapat dilakukan pada 8 bulan bisnis berjalan dengan operasi mesin sebanyak
150 rim/bulan.
pembahasannya cukup lengkap Kak, terimakasih...
BalasHapusAplikasi Kasir di Android